Dikit-dikit bohong, dikit-dikit bohong, bohong kok dikit-dikit yang banyak sekalian #Ups. Waduh, bohong kok diobral sih bro? Udah kayak diskonan aja tuh. Nah, pernahkah anda memiliki teman yang doyan bohongnya gila-gilaan? Teman yang seperti ini nih yang nyebelin amat. Bayangkan, dia berbicara seolah-olah seperti dia punya banyak sekali pengalaman namun ternyata bodong semua. Bagaimanakah ciri-ciri dari hobi antik ini? Cekidot aja.
Suka Membesar-besarkan Cerita
Misalnya ada suatu kejadian kecelakaan tabrakan di tengah jalan, dan dia melihat kejadian tersebut lalu menceritakannya kepada anda. Dia akan bercertita berlebihan seperti korbannya terpelanting jungkir balik lah, atau dia melihat kecelakaan tersebut dan berusaha menolongnya dengan sekuat jiwa dan raga (padahal ngacir aja) lah, padahal dia cuma melihat kecelakaan tersebut di berita televisi.
Biasanya yang dibesar-besarkan adalah cerita tentang kehidupannya (entah cerita liburan atau kisah masa lalu), pokoknya bumbu ceritanya komplit tiada tanding. Kalau anda menemukan teman seperti cukup katakan “iya” saja untuk setiap cerita karangannya.
Playing Victim (Sok jadi korban kekejian dunia)
Sedikit persamaan dengan diatas, hanya saja disini dia bercerita tentang kehidupannya yang serba menderita dan selalu dia yang menjadi korbannya. Padahal tujuannya hanya mencari simpati dan pujian belaka (yang sebenarnya juga tidak berguna). Pokoknya, cerita hidupnya dibuat se-menderita mungkin (bahkan terkesan mustahil). Padahal kenyataannya, dia yang jadi raja di rumah dan orang tua serta saudaranya dijadikan pembantu gratis.
Manipulasi Media Sosial
Dengan cara apapun misalnya dengan menggunakan robot atau dengan mengkloning akhun sebanyak-banyaknya seolah kalau dia memang ngehits di media sosial tersebut padahal itu cuma buatan dia semata. Dan, biasanya orang tersebut menyembunyikan identitasnya (anonimitas yang tinggi) dengan mengisi keseluruhan data secara ngawur.
Biasanya, kalau nanti dilihat akun media sosialnya, namanya pasti aneh atau bahkan terkesan alay. Kalau dilihat Timeline-nya pasti isinya status nggak penting dan profile picturenya pasti gambar orang lain (ambil dari google)
Nggak Mau Kalah
Misalnya anda mengatakan kalau anda baru pulang rekreasi dari luar kota, dia bisa-bisa dan tanpa berpikir langsung menimpali kalau dia baru pulang dari luar negeri. Pkoknya, dia berusaha untuk selalu berada di atas anda dalam bidang apapun (kadang kata-katanya mulai tidak masuk akal). Solusinya? Cukup katakan “ooh” saja karena kalau dibalas terus tidak akan ada habisnya.
Tidak Bisa Pegang Omongan
Hari ini ngomong A, eh tahu-tahu besoknya jadi B, lusanya jadi C. Terus, mana yang benar? Tidakada. Memang itu semua mengada-ada agar dia dikira keren dan patut diperhitungkan. Padahal, berbicara plin plan seperti itu orang-orang akan menjadi tidak percaya pada perkataannya lagi. Namun, karena semua itu dilakukan karena kebohongan, tentu saja dia tidak akan ingat berapa banyak dan kepada siapa saja dia telah berbohong.
Untuk apa berbohong? Toh, nantinya juga ketahuan. Nah, kalau sudah ketahuan mau bilang apa lagi? Lagipula, berbohong tidak hanya menyebabkan orang menjadi tidak percaya, namun anda juga akan sulit mempercayai orang lain karena anda menjadi memiliki mindset “Ah, paling ngibul juga”. Jika penyakit kebohongan ini berlanjut, maka ada kemungkinan orang tersebut mengidap sindrom pseudologia fantastica. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.