Mengingat Masa Masa SMA Yang Menyedihkan (Namun Memorable)

Banyak orang mengatakan bahwa masa-masa paling indah adalah masa-masa saat di SMA. Alasan utama dan terutama adalah, masa di SMA adalah masa dimana seseorang sudah mulai beranjak dewasa namun masih belum wajib mengemban tanggung jawab besar (masih dalam pengawasan orang tua). Karena itu kebebasan saat seseorang berada dalam masa ini sangat lebar dan tanpa perlu mengkhawatirkan apapun.

Saya sendiri setuju dengan pernyataan tersebut. Banyak hal yang membuat masa-masa di SMA menjadi masa-masa yang memorable dan nantinya akan bisa menjadi obrolan hangat begitu anda berkumpul kembali dengan teman-teman anda saat reuni. Nah, coba pikirkan kejadian-kejadian berikut ini.

Pastinya anda pernah menjadi aktivis di SMA anda dong? Hanya sebagian kecil aja siswa SMA yang tidak berpartisipasi dalam suatu kegiatan selama masanya, baik itu akademis maupun non akademis. Nah, tentunya anda pernah merasakan kerja rodi di tempat anda beraktivitas di sekolah anda. Misalnya, latihan selama seminggu penuh dengan durasi 8 jam sehari (1 hari pelajaran diambil semua) atau disuruh mendekorasi kelas sebagus-bagusnya namun hanya diberi waktu 1 atau 2 hari. Menyedihkan bukan?

Namun, nantinya hal tersebut bisa menjadi kenangan tak terlupakan. Setidaknya, begitu anda melihat pembimbing anda di tempat anda menjadi aktivis, anda bisa langsung teringat kejadian tersebut dan bisa memulai perbincangan hangat yang menyenangkan!

Zona khusus pria, anda tentunya pernah disuruh untuk mengatur tatanan meja di kelas, perpustakaan, kantin, atau lokasi tertentu untuk event tertentu bukan? Nah, biasanya nih untuk siswa putra yang jadi korban disuruh-suruh mengangkat barang ini itu, terkadang barang-barang yang berat (contohnya lemari), sampai harus diangkat oleh 4 sampai 6 siswa.

Tapi, asyiknya terkadang ada “event” yang menyelingi kegiatan itu. Contohnya perpustakaan bisa berubah menjadi dufan mendadak dengan beberapa wahana jika kegiatan beres-beres tersebut tidak di bawah pengawasan guru.

Saya yakin selama SD dan SMP, anda masih belum bisa mendapatkan teman yang sangat dekat yang bisa diajak gila-gilaan bareng (mungkin karena masih imut-imut ya). Anda pasti lebih sering bermain dengan teman anda ketika di SMA, bukan hanya sekadar bermain bahkan berbagai aktivitas (mungkin yang paling parah sampai tidur bareng yaa).

Nantinya, teman-teman di masa SMA-lah yang memiliki potensi menjadi teman seperjuangan, karena biasanya pertemanan di SMA bisa sampai saling mengetahui latar belakang dan seluk beluk satu sama lain. Meskipun tidak sedikit juga cerita persahabatan yang berakhir nahas. 

Memang bukan suatu tindakan yang baik sih, tapi hanya siswa sekelas SMA saja yang berani melakukan ini, karena guru di SMA masih berstatus pendidik, sehingga masih belum diperbolehkan mengambil tindakan layaknya dosen apabila menemui murid yang “memiliki adrenalin yang berlebihan” seperti ini.

Ada juga siswa yang menjadikan gurunya sebagai orang dekat untuk bercerita. Tapi jangan anda bayangkan curhat dengan guru killer loh ya.

Tentunya anda tidak ingin melupakan masa-masa ini kan?