Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia kembali
digemparkan oleh sebuah iklan kontroversial dari perusahaan AI berbasis di
Amerika. Dengan pesan mencolok, “Jangan Pekerjakan Manusia Lagi,” iklan ini
memancing berbagai reaksi dari publik, mulai dari kekaguman hingga
kecaman.

Iklan tersebut dirilis oleh ArtisanAI, sebuah perusahaan
yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan untuk berbagai sektor,
termasuk kreatif, pemasaran, hingga manajemen bisnis. Dalam iklannya, ArtisanAI
menonjolkan efisiensi, kecepatan, dan biaya rendah dari teknologi AI mereka
dibandingkan tenaga kerja manusia.
baca juga Tips membuat prompt
Pesan Kontroversial
di Balik Iklan
ArtisanAI mengklaim bahwa solusi mereka mampu menggantikan
manusia dalam banyak pekerjaan, khususnya di bidang kreatif seperti desain,
penulisan, hingga produksi video. Mereka menyebutkan bahwa AI tidak hanya lebih
cepat, tetapi juga bebas dari kesalahan manusiawi seperti kelelahan, emosi, atau
keterbatasan kreativitas.
Namun, slogan “Jangan Pekerjakan Manusia Lagi” menjadi bahan
diskusi hangat. Banyak yang menilai langkah ArtisanAI sebagai serangan langsung
terhadap tenaga kerja manusia, terutama di sektor kreatif yang kerap dianggap
tak tergantikan oleh mesin.
baca juga ChatGPT di Whatsapp
Pro dan Kontra di
Masyarakat
Bagi sebagian pihak, iklan ini dianggap sebagai gambaran
masa depan yang tidak terhindarkan. Pendukung teknologi berpendapat bahwa AI
memang dirancang untuk meringankan pekerjaan manusia dan meningkatkan
produktivitas.
Namun, kritik keras datang dari berbagai organisasi pekerja
dan pemerhati hak tenaga kerja. Mereka menganggap ArtisanAI tidak peka terhadap
isu pengangguran yang semakin tinggi akibat otomatisasi. Bahkan, beberapa
kreator ternama menyebut iklan ini sebagai ancaman terhadap eksistensi seni dan
pekerjaan berbasis human touch.
Dampaknya pada
Industri Kreatif
Iklan ArtisanAI juga memicu perdebatan tentang peran AI
dalam industri kreatif. Apakah AI mampu menggantikan kreativitas manusia
sepenuhnya? Ataukah teknologi ini hanya akan menjadi alat pendukung bagi para
pekerja?
Meskipun AI terbukti unggul dalam efisiensi, banyak yang
percaya bahwa kreativitas manusia tetap memiliki keunikan yang sulit
direplikasi. Namun, kenyataan bahwa perusahaan besar kini mulai beralih ke
solusi AI menunjukkan bahwa perubahan besar sedang terjadi.
Prodi Produksi Media
Masa Depan Industri Kreatif: Kolaborasi atau Kompetisi?
Meski Artisan AI mencoba mempromosikan dominasi teknologi,
kenyataannya adalah manusia dan AI memiliki potensi untuk berkolaborasi. AI
dapat mempercepat proses produksi, tetapi ide, emosi, dan empati yang melekat
pada manusia tetap menjadi elemen yang sulit digantikan.
Sebagai contoh, mahasiswa IMDE dapat menggunakan berbagai
tools AI untuk membantu dalam mencari ide, membuat desain ataupun membuat
konten pendek, sementara fokus mereka tetap pada pengembangan konsep kreatif
yang unik. Dengan demikian, kolaborasi ini dapat menghasilkan karya yang tidak
hanya efisien, tetapi juga memiliki nilai seni yang mendalam.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.