Mikrotik Lanjut

Membangun Tunnel dengan EoIP di Mikrotik

       Dalam mengisi waktu luang, kami akan melanjutkan postingan sebelumnya yaitu Membangun Tunnel dengan IPIP di Mikrotik kali
ini kami akan membuat Tunnel dengan EoIP.

Ethernet over IP (EoIP) 


          Ethernet
over Internet Protokol (EoIP), Merupakan protocol
pada Mikrotik RouterOS yang berfungsi untuk membangun sebuah Network
Tunnel
 antar MikroTik router di atas sebuah koneksi TCP/IP. EoIP
merupakan protokol proprietary MikroTik, untuk menggunakan fitur ini router di
Kantor Pusat dan router di Kantor Cabang harus sama – sama menggunakan router
MikroTik. EoIP menggunakan Protocol enkapsulasi Generic Routing encapsulation (GRE). data Available  at : (
RFC1701).

         Tunneling EoIP merupakan salah satu VPN yang
dapat membangun sebuah jalur  antar mikrotik router di atas sebuah koneksi
TCP/IP. Kelebihan dari EoIP tersebut dapat dibuat bridging antara jaringan
local melalui infrastruktur jaringan public dalam hal ini Internet. Bridging
merupakan teknologi jaringan computer yang dapat menggabungkan / menyatukan
network yang berbeda menjadi satu segment / broadcast domain. Broadcast domain
adalah blablabalbla………………….panjang amat teori-Nya gan’ emank kaga ada kerjaan
lain selain membahas teori
J Lain kali aja bahas
teori broadcast domain-Nya
Baiklah kita langsung saja ketahap configuration….

Jika digambarkan dalam bentuk topologi yang akan kami
implementasikan dijaringan, akan terlihat seperti berikut : 




           Dari detail topologi
yang sudah digambarkan diatas, kita akan coba implementasikan.

1.      Pastikan
koneksi anda stabil dan terhubung kejaringan public/internet

2.      Tambahkan interface EoIP
lewat terminal


“[admin@Kantor Pusat] /interface eoip> add name= eoip1

remote-address=201.111.2.2 tunnel-id=1” disable=no

“[admin@Kantor Cabang] /interface eoip> add name=eoip2

remote-address=201.222.1.2 tunnel-id=1” disable=no


         Langkah ini dilakukan di
kedua router, baik router di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.
yang paling penting
adalah parameter “Remote Address” dan “Tunnel ID”. Pada
saat setting router MikroTik Kantor Pusat, isi parameter Remote Address dengan
IP Public yang dimiliki oleh router yang ada di Kantor Cabang. Lakukan hal yang
sama ketika setting router Kantor Cabang, bisa dianalogikan seperti bertukar
informsi IP Public.
3.      Selanjutnya
kita membuat interface bridgenya



[admin@Kantor Pusat] > interface
bridge add name=bridge-1

[admin@Kantor Pusat] /interface
bridge port> ad int=eoip1 bridge=bridge-1

[admin@Kantor Pusat] /interface
bridge port> ad int=ether1 bridge=bridge-1

[admin@Kantor Cabang] >
interface bridge add name=bridge-1

[admin@Kantor Cabang] /interface
bridge port> ad int=eoip2 bridge=bridge-1

[admin@Kantor Cabang] /interface
bridge port> ad int=ether2 bridge=bridge-1

        Jika sudah selesai, coba ping antar host dari jaringan lokal
dibawah router, misal dari host lokal yang berada di Kantor Pusat ping ke host
yang berada di Kantor Cabang. 

Oke sekain dulu nanti kita lanjutkan ke tahap perbandingan,
manakah yang lebih unggul antara IPIP dan EoIP dalam hal performa yang lebih
optimal dalam hal Thorughput, delay dan Packet loss  🙂


Semoga Bermanfaat.

Note : Jika akan melakukan managment pada router dapat ditambahkan
IP Address pada interface Bridge

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top