Channel digital marketing itu ada banyak, ada SEM, social media organic, influencer marketing, email marketing, SEO, dan banyak lagi.
Tentu anda pernah bertanya-tanya: “Bagaimana caranya saya bisa menentukan tingkat konversi terbaik dari setiap channel yang saya pakai?”
Jika anda melihat di laporan Google Analytics, anda akan menemukan bahwa laporan akuisisi tidak memuat semua informasi yang anda ingin baca, Contoh seperti di bawah ini:
Memang di sana ada tulisan referral. Tapi berasal dari link yang mana? Content yang mana?
Atau informasi traffic dari social media seperti di bawah ini. Social media kan media-nya ada banyak. Seperti Instagram punya link bio, story, mention, dll. Google Analytics tidak bisa menampilkan informasi ini secara default
Di Sinilah UTM Parameter Datang Membantu Kita Semua
UTM parameters berguna sebagai KTP untuk setiap link yang dipasang dan perlu anda track. UTM berfungsi secara sempurna di Google Analytics dan bisa dibaca secara default lewat laporan Source, Medium, dan Campaign.
Dengan ini, anda bisa menentukan sumber traffic, berikut dengan mterik-metrik session scoped lainnya secara akurat berdasarkan dari sumber sesi anda. Termasuk jika sumber tersebut berasal dari social media.
Anda juga bisa membuatnya menjadi custom audience
Karena UTM juga menjadi salah satu identifier unik dari asal traffic, maka ia juga bisa digunakan sebagai sumber custom audience baik untuk Google Ads maupun Facebook Ads
Coba bayangkan skenario ini:
Anda menayangkan sebuah iklan dengan skema khusus. Misalnya orang yang mengunjungi konten anda dari Facebook Ads konten Valentine, bisa mendapatkan promo special kembali di diskon 3.3.
Tanpa UTM tentu mustahil untuk menandai orang yang datang dari Facebook Ads Valentine bukan? Bagaimana caranya anda bisa mendefinisikan orang-orang tersebut?
Tapi dengan UTM, itu jadi mungkin!
Cara membuat UTM sendiri
Tidak sulit untuk membuat link UTM sendiri, anda cukup menggunakan tools default bawaan dari Google Analytics, yaitu URL Campaign Builder Tool
Terdapat beberapa kolom yang dapat diisi. Dari semua itu, hanya 4 saja yang wajib diisi. Yaitu:
- Website URL – Tentu ini wajib karena inilah destinasi utama link yang anda buat
- Campaign source – menunjukkan dari mana sumber campaign anda (misalnya, Social Media, YouTube, atau sejenisnya)
- Campaign medium – menunjukkan dari mana medium campaign anda (misalnya: story, feed, bio, link artikel A, atau sejenisnya)
- Campaign name – menunjukkan nama campaign (bisa topik atau nama campaignnya secara eksplisit)
Kolom sisanya tidak perlu diisi, tapi bukan berarti dilarang untuk diisi. Jika anda merasa lebih nyaman mengisi seluruh kolom, maka silahkan dilakukan.
Dan selamat! Anda sudah memiliki link dengan UTM Parameters anda! Sekarang anda bisa langsung meletakannya di tempat dimana anda akan mempromosikan website, atau anda bisa melakukan shortening terlebih dahulu dengan bit.ly atau sejenisnya agar linknya tidak terlihat terlalu panjang
Membaca Report UTM di Google Analytics
Setelah kita berhasil membuat UTM link pertama, tentu sekarang waktunya anda membaca reportnya.
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, UTM bisa dibaca di seluruh report yang mengandung data session scoped. Seperti report akuisisi dan report konversi.
Contohnya, di report akuisisi ini anda bisa mendapatkan data-data dari pengunjung yang masuk dari UTM tertentu:
Report UTM Source |
Report UTM sendiri berurutan dari Source – Medium – Campaign. Sangat disarankan untuk mengatur penamaan UTM dengan teratur, sehingga laporan yang ada juga lebih mudah dibaca.
UTM bisa dengan mudah tertimpa
Jangan pernah hanya berlandaskan pada laporan UTM untuk menentukan sumber konversi paling efektif. Ingat bahwa UTM tidak memiliki window period seperti yang dimiliki Facebook Ads dan Google Ads.
Sehingga jika user melakukan swifting, seperti contohnya melakukan login dan logout dari sesi mereka sekarang, maka UTM juga bisa terhapus karena data source-nya sudah tertumpuk dengan source lain.
Karena itu, tidak bijak untuk melihat laporan konversi hanya dari UTM. UTM hanya digunakan untuk melihat identitas dari sesi yang dimulai di website, bukan digunakan sebagai laporan konversi final.
Jangan Salah Arah Lagi Ya!
Dengan UTM, maka anda sekarang bisa membaca laporan yang lebih baik dengan data yang lebih lengkap. Seharusnya sekarang anda sudah bisa menentukan mana sumber traffic yang lebih baik dari postingan social media yang anda upload.
Selalu ingat penamaan UTM anda dan jaga sekonsisten mungkin, agar dashboard laporan UTM anda tidak berantakan di masa mendatang dan report tetap mudah dibaca.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.