Google Tag Manager sudah dikenal sebagai alat pengatur tag yang mudah digunakan. Ketahui bagaimana cara Tag manager bekerja dengan memahami konsep Tags, Variable, dan Trigger.
Apakah kamu pernah berpikir, bagaimana cara mengetahui perilaku pengunjung di dalam websitemu? Misalnya, jika kamu memiliki dua tombol: share Instagram dan share Twitter, bagaimana cara mengetahui mana tombol yang lebih banyak kliknya?
Di zaman dulu, kamu membutuhkan javascript yang dipasang manual di setiap tombol untuk melakukan tracking dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung. Javascript ini cukup memperberat kinerja website, dan tentu saja sangat tidak praktis.
Bayangkan saja jika suatu hari kamu harus mengganti tombol yang mau ditrack, maka kamu akan kesulitan untuk menemukan kode yang kamu tambahkan sebelumnya.
Google Tag Manager Hadir Untuk Mempermudah Masalah Tracking Website
Nah dengan Google Tag Manager, kamu tidak perlu lagi berhadapan dengan koding ketika akan melakukan tracking. Kamu juga bisa menggunakan berbagai macam kode tracking, seperti Facebook Pixel, LinkedIn Conversion Tag, sampai TikTok Pixel.
Cukup tentukan aktivitas apa yang ingin kamu track, tentukan jenis tagnya, tentukan variabelnya, dan tentukan triggernya, maka aktivitas bisa segera kamu track tanpa perlu menuliskan kode satu huruf pun!
Pengertian Tags Google Tag Manager
Tags merupakan ‘label’ dari aktivitas yang ingin kamu track. Tag ini berisi informasi dari aktivitas yang akan ditrack, seperti jenis tracking code, data variabel, dan trigger. Tags inilah yang nantinya akan ‘menyala’ dan menandai suatu aktivitas apabila syaratnya terpenuhi.
Setiap tags yang aktif akan memberikan set data, disebut “event parameters” dan akan mengirimkan data ke vendor yang mengeluarkan tracking code yang kamu pasang.
Misalnya, jika kamu memasang tag Facebook Pixel untuk pengunjung yang mengklik tombol WA, maka begitu ada pengunjung yang melakukan aktivitas tersebut tags akan mengirimkan informasi ini ke Facebook. Facebook pun bisa mencatat kegiatan tersebut dan menyimpan data yang diterima.
Google Tag Manager mendukung berbagai tipe tag, seperti GA4, Google Analytics, Google Ads Conversion Tracking, Google Ads Remarketing Audience, TikTok Pixel, Facebook Pixel, dan sebagainya. Kamu bisa mencari template tag di template gallery, atau dengan memanfaatkan tag bertipe “Custom HTML” atau “Custom Image” jika kamu tidak menemukan template yang tepat.
Ikuti petunjuk pemasangan tag yang diberikan oleh setiap vendor tracking code/pixel
Definisikan Data Dengan Variable
Selanjutnya kamu harus tahu apa yang dimaksud dengan variable di dalam Google Tag Manager. Data yang ada di dalam tags didefinisikan dengan menggunakan variable, biasanya digunakan untuk mendefinisikan data di dalam event parameters.
Dari gambar di atas, variable mendefinisikan beberapa data, yaitu:
- Event category, dengan variable Instagram
- Event action, dengan variable click
- Google Analytics Settings, dengan variable {GA ID}
Setiap kali tag aktif, maka data-data dari variable inilah yang akan dikirimkan ke tracking code yang digunakan (dalam kasus ini, Google Analytics).
Variable juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Constant, artinya nilai dari variable akan selalu sama sesuai yang dituliskan. Contohnya adalah “Instagram” yang dituliskan di dalam event parameter “Event category” di contoh di atas
- Dynamic, artinya nilai dari variable akan selalu berubah menyesuaikan dengan keadaan ketika tag diaktifkan. Contohnya adalah variable “Page URL” dimana nilainya akan mengikuti sesuai URL yang dikunjungi oleh visitors
Ketahui Kapan Menggunakan Constant atau Dynamic Variable
Ada kondisi dimana kamu harus menggunakan variable constant dan kapan kamu harus menggunakan variable yang dynamic.
Hukumnya cukup mudah, yaitu gunakan constant jika memang nilainya akan tetap dan tidak berubah. Contohnya nilai ID Google Analytics, dimana ID Google Analytics akan selalu sama.
Dan gunakan dynamic variable apabila kamu memerlukan data yang dinamis. Contohnya adalah referrer, dimana referrer akan selalu berubah mengikuti sumber visitor berasal.
Aktifkan Tag dengan Trigger
Terakhir adalah trigger, yang merupakan “syarat” untuk tag aktif. Perlu diketahui bahwa tags tidak akan sembarangan aktif tanpa memenuhi suatu syarat yang ditentukan.
Contoh pada gambar di atas adalah trigger dimana tag akan aktif jika user melakukan klik di link yang mengandung variable karakter/frasa “https://instagram.com/feichangzhidao”.
Tentukan Trigger Sesuai Kebutuhan Tag
Ingat untuk selalu menentukan trigger sesuai jenis tag yang akan kamu pasang. Misalnya, jika tag yang akan kamu pasang adalah tag untuk mencatat leads, maka pastikan trigger yang kamu pasang juga berkaitan dengan pengumpulan leads.
Tentukan juga tipe trigger yang akan digunakan, berikut dengan syarat dan variablenya.
Kamu bisa menggunakan Regex (Regular Expression) jika kondisi/syarat yang dibutuhkan lebih dari satu. Pelajari lebih lengkap seputar Regex di referensi lain
Dynamic variable hampir tidak pernah digunakan pada pembuatan trigger
Hubungan Tag, Variable, dan Trigger
Setelah kamu memahami arti dari ketiganya, sekarang waktunya untuk mengetahui bagaimana contoh penggunaan dari kombinasi ketiganya. Semua tag pasti mengandung setidaknya 1 variable dan 1 trigger.
Berikut contoh tag Google Ads yang saya pasang untuk mendapatkan data leads WA:
Lalu, berikut trigger yang saya gunakan untuk mengaktifkan tagnya:
Dari data di atas, bisa didapatkan informasi tag:
- Jenis tag: Google Ads Conversion Tracking
- Variable: Conversion ID dan Conversion Label
- Trigger: Link click dengan variable Click URL yang mengandung karakter “whatsapp”
Maka ketika user melakukan klik pada tombol yang di URL-nya mengandung karakter “whatsapp”, Tag Manager akan mengaktifkan tag ini lalu memberikan informasi konversi ke Google Ads.
Kumpulkan Data dan Optimasi Strategi Digital Marketing dengan Google Tag Manager
Sekarang kamu sudah menguasai dasar dari tags, variable, dan trigger dari Google Tag Manager. Dengan mengimplementasikan strategi tag yang tepat, maka kamu bisa mendapatkan data-data yang bernilai dari kegiatan visitors kamu.
Data ini nantinya bisa kamu gunakan sebagai informasi dari performa campaign maupun sumber untuk remarketing audience.
Yuk mulai gunakan fitur Google Tag Manager dan tingkatkan efektifitas dari startegi digital marketingmu!
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.