SEO

Perbandingan SEO: Short tail Keyword dan Long tail Keyword pada Artikel SEO

Perbandingan SEO: Short tail Keyword dan Long tail Keyword pada Artikel SEO

Perbandingan dan analisa SEO, bagus manakah Short tail Keyword atau Long tail Keyword pada pembuatan artikel SEO bagi Google?

Kita harus memahami lebih dahulu bahwa artikel SEO itu sudah basi. Ya, sudah basi. Tidak ada lagi yang namanya artikel SEO bagi Google.

Pada faktanya Google memberikan peringkat #1 di SERPs berdasarkan beberapa data yang dikumpulkan oleh bot-google, seperti:

  1. Seberapa banyak artikel yang dibaca di dalam web blog, situs atau website kita
  2. Seberapa lama waktu yang dihabiskan oleh pengunjung ketika berada di dalam situs kita
  3. Seberapa banyak artikel kita mendapatkan backlink (rekomendasi atau rujukan dari orang lain, backlink original)
  4. Dan tentu saja dukungan User Friendly atau Human Friendly

Permasalahan soal ini sudah saya bahas di artikel 5 cara menulis konten yang berkualitas untuk mendapatkan ranking #1 di Google.

Mari kita masuk ke inti topik artikel. Bagus mana short tail keyword atau long tail keyword?

Perbandingan SEO: Short tail Keyword dan Long tail Keyword pada Artikel SEO

#1. Perbedaan Short tail Keyword dan Long tail Keyword

“Short” berarti pendek, sedangkan “Long” berarti panjang.

Short tail Keyword berarti kata kunci pendek yang terdiri dari satu kata, sedangkan Long tail Keyword adalah kata kunci panjang yang terdiri lebih dari satu kata kunci.

Pengertian long tail keyword adalah kata kunci turunan dari kata kunci utama, dimana turunannya sangat luas. “Template adalah kata kunci utama, LTK: 1. Cara membuat template; 2. Cara mengganti font di template; 3. Cara mengubah tampilan template; dst.

Contohnya:
  • Short: Anak
  • Long: Cara Mendidik Anak
Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan Sitelink Google.

#2. Long tail Keyword Lebih Baik!

Kata kunci pendek pada dasarnya kurang spesifik, tidak kuat, dan tidak efektif apabila difungsikan sebagai keyword utama dalam sebuah artikel.

Contoh keyword-nya adalah “telur”, berbeda dengan keyword “cara membuat orak-arik telur”. Lebih spesifik mana? Tentu saja keyword panjang.

Kenapa?

Karena “Long Keyword” lebih spesifik dan bot-google lebih memahami dalam memberikan atau menginformasikan apa yang diinginkan oleh calon pengunjung situs kita di SERPs nantinya.

Baca Juga: Cara Mengecilkan Persentase Bounce Rate.

#3. Short tail Keyword sebenarnya Lebih Baik, Namun…

Sebenarnya, kalau kita mampu bersaing dengan situs papan atas dan berhasil mengalahkan mereka semua untuk satu kata kunci khusus, misalnya “SEO”, situs kita akan sangat beruntung!

Bot-google akan lebih fokus kepada web blog, situs atau website kita terhadap keyword tersebut. Maka dari itu, niche blog itu sangat penting.

Sah-sah saja situs kita akan menjadi bahan rujukan dan rekomendasi langsung dari Google ketika para pengunjung HANYA mengetik kata “SEO” di SERPs.

Baca Juga: Pengaruh algoritma UX Factor pada artikel di SERPs.

Kesimpulan Short v Long Keyword

Artinya adalah Long tail Keyword sangat bagus untuk blogger mana pun, tidak memakan waktu banyak, dan setidaknya artikel yang dibuat memang berkualitas, fresh content dan kaya informasi.

Berbeda halnya dengan Short tail Keyword dimana kita harus bersusah payah, menguras energi, dan memakan waktu yang banyak untuk bersaing dengan situs-situs papan atas yang sudah terlebih dahulu menguasai satu kata kunci tertentu.

Baca Juga: Pengertian Head, Body dan Long Tail Keyword.


Persaingan jenis kata kunci Long Keyword banyak, tapi untuk memenangkannya sangat mudah, dan masalahnya ranking artikel kita pun mudah untuk digeserkan oleh situs lain!

Short tail Keyword adalah kebalikannya, yakni sangat sulit didapatkan, akan tetapi setelah didapatkan, situs akan menjadi rekomendasi Google dalam jangka panjang.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top