pendidikan

Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom) apa bedanya dengan Sarjana Komunikasi biasa?

Sarjana terapan merupakan jenjang
pendidikan diploma yang setara dengan jenjang sarjana (S1). Nama lain dari
jenjang ini adalah Diploma 4 (D4) atau saat ini juga di sebut S1 Terapan.
Jenjang ini setara dengan jenjang S1 biasa (akademik) karena memiliki bobot
keilmuan yang setara. Perbedaanya terletak pada bobot keilmuannya, kalau S1
biasa
  berkisar 70% teori dan 30%
praktik. Sebaliknya pada s1 Terapan praktiknya lebih banyak yaitu 70% praktik
dan 30 % teori.

baca juga Mengubah dslr biasa menjadi high end

Mengapa Sarjana Terapan…?

Jika kamu kurang suka belajar
teori dan ingin kuliah yang banyak praktiknya, atau kamu berencana akan bekerja
setelah kuliah dengan kompetensi dan keahlian yang sesuai, program sarjana
terapan bias menjadi pilihan terbaikmu. Program sarjana terapan menghasilkan
lulusan yang unggul dan terampil agar siap masuk ke dunia usaha dan dunia
industry (DUDI). Selain itu, kamu juga bisa memperoleh pengetahuan yang lebih
lengkap dibandingkan dengan jenjang diploma di bawah sarjana terapan.

Akademi Televisi Indonesia (ATVI)
merupakan salah satu kampus vokasi yang berdiri sejak tahun 1998. ATVI berada
di bawah naungan PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK), PT Surya Citra Media
Tbk  dan berafiliasi dengan Indosiar, SCTV, serta O Channel. Di bulan Mei
2022 ini ATVI sudah memperoleh ijin untuk membuka prodi baru bernama S1 terapan
produksi Media. Program Studi Produksi Media adalah program studi yang
bertujuan untuk mencetak Ahli Sarjana Terapan yang mampu menciptakan/mendesain
industri kreatif di bidang produksi media. Peserta didik yang dinyatakan lulus
berhak untuk menggunakan gelar Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom.)

baca juga  Ebook Buku Broadcast

Kelebihan Sarjana Terapan

·        
Kurikulum Sesuai kebutuhan DUDI

Biasanya
kurikulum D4/S1 Terapan dibuat oleh tim pengembang kurikulum bersama dengan tim
dari dunia industry, ini dimaksudkan agar terjadi link n match antara lulusan
dengan kebutuhan dunia industry.

·        
Dosen Berasal dari Praktisi

Umumnya dosen
yang mengajar merupakan para praktisi yang memiliki pengalaman langsung
dibidangnya. Sehingga ilmunya bukan hanya sebatas teori tapi juga berdasarkan
pengalaman langsung.

·        
Masa Studi 4 Tahun

Antara S1
akademik dengan S1 terapan masa tempuh studinya tidak berbeda, keduanya sama
sama ditempuh 4 tahun. Jadi tak perlu minder dengan anak S1 jika bersaing
karena pada dasarnya hamper sama.

·        
Lebih Fokus pada kemampuan dan praktik daripada
teori

Salah satu
keunggulan yang harus dibanggakan anak S1 terapan, adalah perkuliahannya lebih
focus untuk mengasah kompetensi dengan banyak melakukan praktik dan tentunya
belajar teori juga walaupun tidak sebanyak praktik.

·        
Ada Kerja Praktik

Untuk mahasiswa
S1 Terapan masa studi yang paling menyenangkan adalah saat melakukan magang/PKL
di dunia industry. Magang dilakukan menjelang akhir semester perkuliahan,
mahasiswa mendapatkan tambahan pengalaman selain ilmu yang didapat dikampus.

·        
Mendapat gelar Sarjana Terapan

Setelah lulus
tentunya kamu akan mendapatkan gelar sarjana sama dengan S1 pada umumnya, yang
membedakan ada tambahan kata serapan, sehingga gelarnya menjadi sarjana terapan
di singkat S.Tr. Karena produksi media merupakan bagian dari ilmu komunikasi
maka gelarnya menjadi Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom).

·        
Bisa lanjut S2

Para lulusan S1
Terapan  umumnya bisa langsung kerja karena
telah dibekali ketrampilan dan kompetensi sesuai bidangnya, namun jika ingin
melanjutkan kuliah lagi maka bisa langsung melanjutkan ke S2.

·        
Peluang Kerja Tidak Banyak Saingan

Meski secara kualitas tidak kalah dengan S1
Akademik, namun masih banyak yang enggan kuliah di S1 Terapan. Padahal saat ini
banyak lowongan pekerjaan yang memiliki ketrampilan dan kompetensi yang siap
pakai. Nah itu hanya di miliki oleh para lulusan ini sehingga kamu memiliki
peluang besar untuk diterima.

Buat kalian yang tertarik mengeluti bidang produksi media, ingin
berprofesi sebagai sutradara, kreatif, cameraman dan konten kreator maka
Akademi
Televisi Indonesia (ATVI),
menjadi opsi yang patut dipertimbangkan. Bidang penyiaran, digital media,
dan beragam profesi kekinian yang menuntut dasar-dasar keilmuan sesuai
perkembangan teknologi komunikasi dan internet masa kini, membuat ATVI menjadi
tempat yang paling pas.

baca juga S1 dan D4 apa bedanya?

Mengutip liputan.com berikut testimony
para alumni yang sudah bekerja di berbagai industry media:

“Kuliah di ATVI atau dulu ATKI pokoknya
banyak manfaat. Saya bisa berkarier seperti sekarang ini karena bekal
keterampilan di kampus,” kata Rellixs Agustian yang sejak 2018 menjadi Video
Editor Metro TV, juga sebelumnya di Kompas TV untuk bidang yang sama, pernah
mendapat penghargaan KPI Award.

“Kalau kalian ingin kuliah,
ya ATVI pilihan
yang pas,” Gasferiande. Alumni yang satu ini juga jagoan di bidang audio
engineer
. Lulusan tahun 2011 ini malang melintang di stasiun televisi dan
sejak 2019 berlabuh di CNN Indonesia sebagai Broadcast Audio Engineer.

Alumni bernama Ayu Arindani yang
kini bekerja di PT Meta Digital Media (SEA Today) sebagai Audio Person
News
, merupakan lulusan terbaik 2011. Pengalamannya segudang di televisi,
antara lain di Global TV, Indosiar, dan Metro TV. Keahlian Ayu adalah
mengoperasikan audio mixer meliputi Digico SD-9, Digico D5
Live, Mackie Analog, dan Allen and Heath QU-32.

“Jadi kalo mau kuliah, ATVI mesti
jadi pilihan utama. Asal kalian rajin, mau mengikuti perkembangan, dan terus
mencari pengalaman, pekerjaan yang diidamkan akan mudah didapat,” ujar Ayu.

Ada lagi Director &
Cinematographer
, TB Elvan. Alumni lulusan 2011 ini mengawali kariernya
sebagai fotografer hingga kemudian beralih ke gambar bergerak untuk mencari
media baru dalam berkarya. Dia mengajak lulusan SMA/SMK untuk tidak ragu kuliah
di ATVI.

“Segala bentuk proyek video sempat
saya geluti. Bagi saya, itu adalah proses pencarian hingga akhirnya saya
menemukan kenyamanan dalam konteks music video project. Kini saya
tengah dalam proses eksplorasi di bidang musik dan video,” ujar Elvan yang
punya pengalaman segudang di bidang variety video contentdigital
ads
, dan musik video.

Itulah cerita sebagian alumni ATVI yang  dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua dan pelajar yang akan melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi dengan basis ketrampilan yang sangat diperlukan dunia
kerja dan masa depan.

 

 

 

 

 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top